Minggu, 03 November 2013

CERPEN PERTAMAKU (DEMI KAMU)


Arti pengorbanan
Di tengah kesunyian malam hanya aku yang menyendiri dirumah pohon ini,menatap bintang-bintang yang bertaburan dilangit . Aku jadi teringat sosok seorang yang pernah mengorbankan nyawanya demi aku yaitu ayahku. Begitu indah kulalui bersamanya saat dulu,tetapi begitu pahit ketika ia harus meninggalkan aku terlalu cepat. Dalam benakku dan hatiku ayah selalu ada dan tak pernah ada yang mampu untuk bisa menggantikan posisi ayah. Hanya doa yang menyertai untuk ayah, semoga ayah bahagia di alam sana. Andai Tuhan bisa merubah  takdir ini, ingin aku saja yang dipanggil oleh Tuhan, jangan ayah. Hatiku terasa tercabik-cabik dan takkan pernah rela atas kepergiannya.
Suara jejak kaki perlahan menghampiri rumah pohon. Dua orang itu sahabat Reno yang bernama Revan dan Nita mendekati Reno yang sejak tadi melamun sendirian dirumah pohon itu. Secara spontan Reno pun membuyarkan lamunannya itu ketika ia dikagetkan oleh dua temannya itu.
“Kalian ini membuat aku kaget setengah mati tahu gak?”Kalo mau manggil aku harusnya memberi salam dulu.”Suaraku meninggi.
“Iyah-iyah,assalamualaikum.”Kata Revan
“Waalaikumsalam.”Kataku Reno
“Lagian kamu ngapain sendirian disini, terus ngelamun lagi”Sahut Nita.
“Tau nih Reno, ngelamunin siapa hayoo?”Sambungnya Revan.
“Mau aku ngelamun kek terserah, kamu berdua tak ada hak, kalian yah seperti hantu tak diundang,tiba-tiba sudah muncul saja tanpa jejak”Kata Reno.
“Hahaha kamu ngatain kita berdua seperti hantu ,nanti kamu jadi kesambet setan loh”Sahut Nita sambil tertawa.
“Sudah sudah adu mulut telah berakhir”Sahut Revan.
Di dalam rumah pohon itu pun terdapat gitar yang tergantung di dinding. Dan segera Revan mengambil sebuah gitar. Jari-jari Revan memetik senar gitar coklat itu dengan tenang. Suara alunan lagu yang dibawakan Revan sangat menyentuh hati yang ada dirumah pohon itu. Bunyi alunan lagu berhenti sesaat,ketika Revan dan Nita melihat Reno yang sedang melamun lagi, dan tangannya Reno memegang dagunya.
            “Sejak tadi kau melamun melulu,memangnya dibenakmu itu  sedang memikirkan apa?”tanya Revan penuh harapan.
            “Aku hanya kepikiran ayahku yang telah tiada,serasa aku tak akan pernah pantas untuk hidup dan tak akan pernah pantas,”Suara Reno tersendat kemudian meneruskan kata-katanya “gara-gara ketikaku kecil,aku berlari menyebrang jalan raya dan tiba-tiba aku yang hampir terlintas tertabrak dengan truk besar itu, ayahku langsung meyelamatkanku dari bahaya maut. Dan hanya darah yang mengucur dari tubuh ayahku  sebagai saksi  ia mengorbankan nyawanya demi aku dan padahal pada saat itu ayahku sedang sakit keras. Akhirnya tidak lama kemudian ayahku telah dipanggil oleh Tuhan.”Jawab Reno dengan sekuat tenaga sambil mengusapkan air mata di mukanya.
            “Sudahlah Reno tak usah bersedih, jangan mengingat masa lalu, aku tahu kamu masih menginginkan ayahmu kembali, tetapi ini sudah takdir yang sudah dibuat oleh Tuhan.” Kata Revan.
            “Iya bener tuh kata Revan,kamu juga jangan menyalahkan dirimu terus-terusan seperti itu, kamu tidak bersalah Ren, karena semuanya memang sudah kehendak ilahi.Dan kamu masih pantas untuk hidup, karena kamu berharga untuk siapapun,terutama ibumu.”Tambahnya si Nita.
            “Kamu tak perlu mengucapkan seperti itu lagi.” Kata Revan
            “Tetapi aku selalu teringat bayang-bayang ayahku di benakku, karena pengorbanan ayahku  merupakan perjuangan yang merelakan demi apapun, bahkan ia lupa dengan nyawanya sekalipun untuk bisa melihat orang lain itu bahagia, sungguh menyesal ketika aku kecil dulu yang telah membuat ayahku meninggal.”
            “Ya Allah, berhentilah kamu menyalahkan dirimu, kan sudah ku bilang tadi, ini semua takdir dan takdir ini tak akan pernah bisa merubah keadaan seperti semula”Kata Revan sambil menenangkan Reno.
            “Makasih atas saran kalian ,yang telah merubah pikiran aku menuju arah  yang lebih baik,”Kata Reno dengan muka yang sembab
            “Sama-sama Ren, kan kita sahabat kamu, sudah sepantasnya kita memberikan solusi untuk sahabatnya,ya kan?”Sahut Revan
            “Dan kamu mestinya harus menunujukkan semangatmu kepada ibumu, berikan yang terbaik untuknya, karena hanya kamu laki-laki didalam keluargamu itu dan.....................”kemudian  Nita melanjutkan kata-katanya lagi “kamu harus bisa menjadi pemimpin di keluargamu  seperti ayahmu itu” Kata Nita
            “Makasih ya Nit kamu udah membangunkan aku dari peristiwa terpuruk itu,”dan sambil mengetuk-ngetuk dagunya, kemudian ia meneruskan kata-katanya lagi”Oke mulai sekarang aku  akan menunjukkan yang terbaik untuk orang yang aku sayang”Suaraku dengan antusias
            “Ya sama-sama ren”Kata Nita
            “Oh ya besok kan hari minggu, bagaimana kalau kita jogging?”sahut Revan
            “Boleh juga,besok aku bisa kok,kebetulan aku tak ada acara.”Sahut si Nita
            “Tapi,meskipun besok hari minggu,aku enggak bisa. Soalnya kamu tahu sendiri, aku harus membantu ibuku .”Kataku dengan suara lirih
            Dan malam itu sudah larut ,akhirnya Nita dan Revan pulang kerumahnya masing-masing”.
            Denting malam telah membangunkan aku, meskipun mataku masih agak sadar melihat. Tetap aku bukakan mataku, dan segera mengambil air wudhu dan ku niatkan untuk sholat tahajud. Dalam sujudku aku masih mengingat nama-Mu dan dalam sholat tahajudku, aku ingin mengirimkan do’a untuk ayah semoga bahagia di alam sana ,dengan harapan aku bisa menjaga ibu dengan baik. Aku ingin bisa memberikan tangisan  kebahagian kepada ibuku, bukan tangisan kesedihan. Hanya Allah yang maha tahu segalanya, kupasrahkan semuanya pada-Mu. Dan semoga Allah yang mengabulkan semua doa hambanya ini.
            Pagi-pagi buta, ayam berkokok dengan nyaring terdengar di telingaku.Karena hari ini adalah hari minggu, aku siap-iap membantu ibuku untuk berjualan nasi uduk didepan rumahku .
            “Reno  ibu minta tolong, tolong layani pembeli sana, biar ibu saja yang menggoreng”Kata ibuku.
            “Baik ibu,aku laksanakan”Kataku
            Penjualan nasi uduk hari ini laku bersih, dengan mengucapkan syukur alhamdulillah aku sangat berterimakasih kepada Allah yang telah memberikan rezeki pada hambanya.
            Hari telah berganti begitu cepat,hari ini aku masuk sekolah. Ku menyusuri jalan langkah demi selangkah sambil melihat awan yang masih gelap. Bunyi lalu lalang sangat terdengar di dekat jalan raya. Terlihat masih sepih ketika ku sampai sekolah, gerbang berwarna kuning itu terbuka dan terlihat hanya satpam yang menjaga di pintu itu.Papan depan sekolah itu terpampang bertuliskan “SMA NUSA BANGSA”. Aku memasukinya dan sampai juga di kelas.
            Ketika jam 06.15 kelas itupun jadi penuh, satu persatu siswa hadir ke sekolah. Waktu sekitar 15 menit jam pelajaran dimulai. Tampak sibuk sekali anak-anak sedang membolak-balik buku ,karena jam pertama ada ulangan matematika. Begitupun aku juga sama seperti anak-anak yang lain sedang belajar matemeatika. Bunyi bel telah masuk, dan pak Riadi seorang guru matematika yang bertubuh gemuk dengan jalannya tegap. Ia sudah masuk ke kelas dan memberi salam kepada anak-anak di kelas itu. Ulangan matematika pun telah dimulai.Tetapi ketika ku mengerjakan matematika dengan santai. Ada seorang yang melemparkan kertas dan kertas itu dari salah satu anak yang terkenal dengan jagoan di sekolah.
            “Reno,reno,.......”Kata Dhean anak jagoan itu dengan melirihkan suaranya.
            Aku abaikan saja suara yang memanggilkan aku. Bukan aku tak peduli, aku ingin fokus untuk mendapatkan nilai terbaik. Aku ingin menyelamatkan diriku sendiri, dari pada harus aku yang kena teguran dan mendapatkan nilai jelek. Dan akhirnya Dhean ketahuan juga oleh pak Riadi karena kertas yang ia lemparkan berulang ulang-ulang kali jatuh di depan meja pak Riadi dan terbaca bahwa Dhean ingin minta jawaban matematika dariku. Wajah Dhean terlihat gugup dan takut ketika ia harus dikeluarkan dari kelas.
*Bel berbunyi waktunya istirahat.
            Saat semua murid sudah keluar dari kelas. Aku yang terakhir ingin  keluar, dan tiba-tiba Dhean sudah ada dihadapan dengan memasangkan wajah yang misterius bagaikan serigala yang hendak memakan mangsanya. Dia ingin balas dendam atas kejadian tadi, dan setelah pulang sekolah nanti dia bersama kawan-kawannya ingin menghabisi aku.Tetapi dengan santainya aku anggap semua ini hanyalah spele.
           
*Bel pulang
            Saatnya aku,Revan,dan Nita pulang bareng. Dengan asyiknya aku dan kedua sahabatku berjalan sampai dekat gang yang tampak sepih. Tiba-tiba bunyi motor terdengar berisik sekali karena disitulah segerombolan Dhean itu datang.Segerombolan gengnya Dhean mencegat mereka bertiga.
            “Hai anak culun mau kemana lu?lu gak lupa dengan apa yang gua bilang tadi kan?”sambil berdecak pinggang.
            “Terus mengapa, masalahnya apa?”Jawabku enteng.
            “Hah lu jangan pura-pura bego deh, gara-gara lu tadi gak ngasih kunci jawaban ulangan mtk,tadi gua dikeluarin dari kelas?”dengan raut muka yang tajam dan menarik kerah baju Reno.
            “Jangan sok jagoan deh lu jadi orang,kenapa lu nyalahin orang, emang itu salah lu juga kan yang gak belajar mtk”Revan membelaku dan melepaskan kerah yang ditarik oleh Dhean.
            “Lu gak usah sok ikut campur urusan orang deh.”Kata Dhean
            “Udahlah van gak usah ladenin orang kaya gitu”Kata Reno.
            Nita langsung menjauh dari kerusuhan yang dibuat oleh gengnya Dhean.
            “Ayo bray, kita habisi dia”Kata Dhean mengajak temannya untuk mengeroyok Reno dan Revan.
            Tetapi untunglah ada Revan yang jago beladiri, akhirnya gengnya Dhean jatuh tersungkur satu persatu terkena pukulan dari Revan. Dan gengnya Dhean menyerah tak sanggup untuk melawan anak sejago Revan ini. Wajah amarah,kesal terlihat dari sorot matanya Dhean tetapi dalam batinnya ia masih ingin membalas dendam.
Nita yang sejak tadi menunggu Reno dan Revan . Ia tampak cemas terhadap kondisi temannya itu.
            “Kalian berdua tidak apa-apa kan?Kata Nita dengan wajah cemas.
            “Tidak apa-apa nit, kamu tak perlu khawatir. Selama ada Revan semuanya pasti beres kok, kan dia ahlinya kalo masalah beladiri”Kata Reno sambil melirik Revan.
            “Kamu bisa aja Ren”Kata Revan tersenyum..
            “Apanya?”Kata Reno pura-pura tak tahu.
            “Kau memujiku”Kata Revan
            “Tidak,GeEr banget kamu,siapa yang memuji kamu.”Kata Reno.
            “Tadi katamu barusan” Kata Revan dengan nada menyesal.
*Pada esoknya disekolah.
Dhean bertemu dengan Nita, diam-diam Dhean menyukainya karena Nita memanglah gadis berparas cantik, rambutnya lurus terurai, lesung pipinya begitu manis ketika ia tersenyum laksana peri cantik. Di benak Dhean ia mempunyai cara untuk bisa mendekatkan Nita, yaitu satu-satunya cara ia harus minta maaf kepada teman-temannya, untuk minta maaf kali ini bukanlah karena ia tulus bisa berubah jadi baik,semata-mata ia ingin mendekatkan Nita. Dan didepan lapangan basket, disitulah ada bangku yang diduduki oleh Nita yang sedang membaca buku. Dhean langsung menemui Nita saat itu juga ,dan segera ia meminta maaf  atas  apa yang ia perbuat oleh teman-temannya. Ekspresi yang Dhean tunjukkan wajah yang begitu melas. Dhean pun berjanji untuk tidak mengulangi semua kesalahannya dan ingin merubah sikapnya. Hati Nita menjadi luluh, karena Nita gadis yang lemah lembut dan ia mudah memaafkan orang lain. Dengan syarat Dhean juga harus meminta maaf kepada Reno dan Revan, bukan hanya itu saja ia harus meminta maaf kepada orang yang pernah diperlakukan kasar terhadapnya. Ketika itu juga kebetulan ada Reno dan Revan, Dhean langsung meminta maaf, Tetapi Reno masih kurang yakin dengan tingkah lakunya si Dhean dengan secara tiba-tiba ia minta maaf, padahal selama ia sekolah disini tak ada sisi kebaikannya. Akhirnya Reno dibujuk oleh Nita untuk bisa memaafkannya, karena sesama manusia harus saling memaafkan. Revan pun sama ia memaafkannya.
            Sebenarnya Dhean masih ingin membalas dendam kepada Reno, amarahnya belum terlampiaskan sampai ssaat ini,kali ini ia mengancamnya dengan ide barunya yaitu karena hari ini ada pemeriksaan tas muris-murid. Ia datang kesekolah sangatlah pagi, dan ketika Reno sedang keluar , ia melirik ke kanan dikit-dikit ia melirik kekiri tangannya membawa sebuah narkoba dan bungkus rokok yang ia masukkan ke dalam tasnya Reno.
            Saat guru-guru ingin memeriksa tas murid-muridnya. Berjalan kesana kemari, akhirnya ia memeriksa tasnya Reno  dibangku ke empat, guru-guru itu pun terkejut ketika ada barang haram didalam tasnya Reno. Keberanian diri pada Reno,ia membela bahwa barang haram itu bukanlah miliknya. Tetapi karena barang haram itu ada didalam tas Reno,ia dipanggil ke kantor untuk menghadap kepala sekolah. Pada saat itulah ia harus di skors dari sekolah.
            Ketabahan yang harus Reno dalam menghadapi masalah yang berat. Keika ia terkejut mengapa barang haram itu ada di dalam tasnya.Reno hanya pasrah kepada maha Kuasa agar semua kebenarannya terungkap.
            Dengan asyiknya Dhean mengobrol gadis berambut pirang itu yang bernama Nita.
Perasaan Dhean tak sabar ia ingin mengungkapkan perasaannya kepada Nita.Detak jantungnya begitu cepat ketika ia mengeluarkan kata-kata bahwa ia ingin menjadi kekasihnya Nita. Tak keberatan pula bagi Nita,baginya inilah hal yang paling mengesankan kalau ada orang yang mau jujur dengannya untuk menyatakan cinta kepadanya. Nita pun menerima atas pernyataan cinta,karena ia juga tahu bahwa Dhean juga sudah mulai berubah.
            Dari tadi Revan tak melihat Nita yang entah ia berada dimana. Berulang-ulang ia telpon dan bertanya kesana-kemari tak ada jawaban tentang keberadaan Nita. Mungkin Nita sudah dijemput oleh supirnya kali ya,yaudahlah mending aku saja yang ingin kerumah Reno duluan.”batin Revan.
            Sesampai di Rumah Reno,Revan dipersilahkan masuk kedalam rumah Reno dan diberikannya secangkir teh hangat yang dibuatkan oleh ibu Reno.Hangatnya teh,seperti hangatnyua keakaraban sahabat yang telah datang kerumah Reno.Revan menanyakan kejadian disekolah waktu hari yang kemarin.Revan memanglah sangat perhatian kepada sahabatnya,ia juga tak percaya bahwa barang haram itu bukan milik Reno. Reno menjawab dengan lirih”mungkin ini suatu cobaan dari Tuhan,aku tak ingin menyalahkan siapapun,meskipun barang haram itu bisa ada di tasku,yang jelas kebenaran pasti akan terungkap.
Kemudian melanjutkan ucapannya,sambil menepuk pundak Revan”Percayalah,kau tak usah secemas ini,aku juga tidak terlalu memikirkan masalah ini “
“Tapi masalahnya nama baikmu kan jadi jelek”.Kata Revan
“Biarlah apa kata orang tentang penilaian mereka terhadap diriku, yang jelas hanya Allah yang mengetahui dan mereka tak tahu sebenarnya yang terjadi.”
*Saat didekat taman
            Reno masih terbebani masalahnya yang membuat dia pusing 7 keliling dalam kasus narkoba yang ada di tasnya.Pikiran yang tadi semerawutan,kini menjadi jernih kembali  dan berniat untuk ke taman yang bisa menghirup udara bebas.Seenggakknya masalah yang ada dipikirannya bisa hilang menyusut. Tiba-tiba ia melihat Dhean dengan Nita,dalam perminta maafan itu ia bisa sedekat itu. Jarak sekitar 1 meter dari mereka,Reno bergegas menyapa kedua temannya itu. Langsung saja si Dhean dengan kesengajaan ia mengatakan bahwa ia telah jadian dengan Nita. Setelah itu Nita sudah dijemput oleh supirnya.Dan hanya sapaan satu kalimat yang Reno dengar dari Nita.
            Reno yang dari tadi jalan-jalan dekat taman itu,tanpa sengaja ia melihat seorang wanita datang ke Dhean di taman. Di balik rerumputan Reno tersembunyi untuk memerhatikan gerak-gerik Dhean. Dan Reno meliaht bahwa terlihat wanita itu bersandar di bahu Dhean. Temannya Dhean juga datang dengan mengasih selamat kepada Dhean ia baru jadian. Rasanya kaget,kecewa,marah, itu ssemua dirasakan oleh Reno,ia tak ingin melihat temannya disakiti dengan pria playboy itu.
            Reno mengutarakan untuk ke rumah pohon.Dirumah pohon itu tergoreskan namaReno,Revan dan Nita di batang pohon itu. Suara lantang terdengar dari jauh,dan ternyata Revan dan Nita. Wajah Reno tak berani menatap Nita,disisi lain ada hal yang harus Nita ketahui tetapi ini menyangkut dengan ketidak inginan temannya sakit hati.Tak lama kemudian Reno mengatakan ke Nita dengan terbata-bata.”Nit tak usahlah kau bersama Dhean,karena apa?Karena Dhean itu....................lanjutnya”Dhean itu playboy,aku lihat dia bersama wanita lain.
            Tatapan Nita terhadap Reno dengan penuh ketidak percayaan apa yang baru Reno katakan terhadap dirinya. Sesekali Nita tak membalas ucapan Reno, namun semua jadi hening.
Namun akhirnya Nita tetap tidak percaya malah ia membela Dhean
“Mungkin kamu salah paham kali,mungkin saja wanita itu bukan kekasihnya Dhean”Jawabnyua Nita
“Tapi aku lihat sendiri kok,wanita itu bersandar di bahu Dhean,beneran aku enggak bohong nit”Kata Reno
“Menurut aku sih benar kali apa yang Reno katakan itu, mana ada sahabat yang tega berbohong dengan sahabatnya sendiri”Sambungnya Revan
“Sudahlah Ren,aku tak percaya sebelum aku melihatnya sendiri”menatap wajahnyaa Reno dengan tajam.Lalu meneruskan kata-katanya lagi”Aku tau,kalau kamu dari dulu tidak senang dengan perilaku Dhean,tapi Dhean itu sekarang udah baik dengan siapapun ko,dan kamu tak usah memfitnahnya untuk memisahkan hubungan aku dan Dhean”
"Kenapa kamu berpihak kepada Dhean Nit”Kata Revan dengan tatapan heran
“Aku bukan berpihak untuk siapa siapa,tapi masalahnya aku tak ingin ada yang  ikut campur hubungan aku dengan Dhean”Kata Nita
“Aku bilang kepadamu,semata-mata  karena aku enggak ingin sahabatku terhianati oleh cowok playboy seperti Dhean”Kata Reno dengan sejujurnya.
“Stop untuk menjelek jelekkan Dhean didepan aku”Kata Nita mrentangkan lima jarinya didepan Reno.Nita melanjutkan lagi perkataannya dengan ucapan yang sangat pedas.”Oh pantas saja kamu memang sengaja untuk memisahkan hubungan aku dengan Dhea kan, terus kamu juga ketahuan memnwa narkoba kesekolah dan aku tak menyangka kamu bisa separah itu. Tampang Reno memucat seketika ia mendengar ucapan yang sangat tajam dari temannya,baru kali ini ia mengatakan padanya.
“Ya sudah jika kamu tak percaya, tak masalah bagiku, asal kau jaga diri baik-baik.”Kata Reno melas.
“Tak usah kau pedulikan aku lagi,Ren “Kata Nita sinis.
“Kamu memang kelewatan banget Nit,sahabat sendiri kamu tak percaya. Baru kali ini aku melihat kamu bisa berubah drastis 180 derajat sejak kamu pacaran denga Dhean”Kata Revan .
Lalu Nita meninggalkan rumah pohon itu tanpa ia tengok sekalipun”Sudah Ren kamu jangan memikirkan masalah tadi,mungkin Nita hanya asal ngomong kali”Kata Revan dengan menenangkan hati Reno.
“Mungkin”Kata Reno pasrah.
*Bel pulang sekolah.
            Anak-anak sudah pulang semua,terkecuali Nita yang dari tadi menunggu jemputan mobilnya datang. Dilihatnya jam yang melingkari pergelangan tangannya itu sudah menunjukkan pukul 04.00. Tak lama kemudian jemputannya itu datang dan Nita ingin menuju ke mall.
            Sesudah sampai di mall,ia melihat dua orang sangat mesra di sebuah kafe itu. Langkah kakinya Nita dipercepat untuk melihat apakah itu Dhean apa bukan. Ternyata Dheanlah yang ada di kafe itu bersama wanita lain dengan memegang tangannya erat. Dengan kagetnya, Nita sudah di belakang Dhean,Nita pun bertanya wanitu itu siapanya Dhean. Wanita itu menjawab bahwa ia pacarnya. Tak menyangka kejadian itu bisa menimpa dirinya, dan penyakit jantung Nita alami kambuh lagi, sampai akhirnya  Nita jatuh pingsan dihadapan Dhean. Keadaan panik  itupun sangat memprihatinkan banyak orang yang melihatnya. Dhean pun segera membawa Nita ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit Dhean memberitahukan ibunya Nita untuk melihat kondisi anaknya. Ibunya Nita sangatlah panik ketika ia tahu bahwa penyakit jantungnya kambuh kembali . Dokter yang sudah keluar dari ruang UGD itu, ibunya Nita langsung menanyakan tentang kondisi anaknya,tetapi kata dokter itu , hidup Nita tak akan lama lagi, ia harus membutuhkan donor jantung untuk menyelamatkan dari ajal yang akan  datang pada dirinya. Ibu Nita kelihatan cemas dengan situasi yang membayangkan hidup anaknya tak lamaa lagi ia bertahan hidup, dan Ibu Nita mulai ingat kalau Nita memiliki dua sahabat, ia langsung mengabari bahwa Nita sangat membutuhkan donor jantung untuknya, mungkin kedua sahabatnya itu bisa mengatasi masalah ini.
            Reno dan Revan berboncengan motor untuk bergegas ke rumah sakit, tiba-tiba  ketika di jalan raya ada sebuah mobil yang menghantam motor Revan, hanya Revan lah yang masih sadar dan bangun dengan sekuat tenaga. Semua diluar dugaan yang ia alami,tetapi ketika melihat Ren ,nafas yang terakhir ia hembuskan untuk bilang”Van, tolong berikan jantung ini untuk Nita,aku ingin kamu bisa menjaganya dengan baik.” Secara perlahan matanya Reno menutup selama-lamanya. Tangisan Revan tak kuasa melihat sahabatnya itu telah dipanggil oleh maha Kuasa. Di sekelilingnya orang-orang membantunya untuk dibawa ke rumah sakit.
            Esoknya, baju hitam dari selimut tangisan kesedihan orang-orang yang melihatnya, terpampang papan yang bertuliskan Reno Sanjaya meninggalkan dunia yang amat mengharukan bagi orang-orang yang merasa dekat dengannya. Ibunya menangis saat kehilang anaknya ia harus menerima kepergian Reno yang mungkin amat berat untuk di jalaninya. Begitu pula Revan belum rela kehilangan sahabatnya.
*Di rumah sakit
            Nita sudah sadar setelah ia mendaptkan donor jantung, ia telah bangkit dan perlahan-lahan membuka matanya. Disampingnya ia di temani oleh Revan yang sejak tadi ia menjenguknya. Nita terpikirkan dengan menanyakan keberadaan Reno. Di balik wajahnya Revan matanya sudah berkaca-kaca, ia bingung harus mengatakan sejujurnya atau tidak, tetapi tumpahlah air mata Revan membasahi pipinya. Revan pun membuka mulutnya untuk memberitahukan bahwa Reno telah tiada karena ia kecelakaan. Sebenarnya jantung yang ada pada Nita itu adalah jantung Reno. Tak kuasa air mata membendungi wajah Nita saat ia terkejut dengan kejadian itu.
‘’ Kenapa ia harus memberikan jantungnya untukku?
“Karena ia peduli denganmu, dan  ia tak ingin sahabatnya pergi selama-lamanya. Dan sebenarnya kamu salah paham atas kejadian Narkoba yang ada didalam tas Reno itu adalah rencana Dhean untuk membalas dendam kepada Reno .”
“Sungguh menyesal diriku, kesalah pahaman terhadapnya,ketidak percayaan terhadap dirinya. Ia berhati malaikat, kenapa dia yang harus dipanggil oleh Tuhan,kenapa aku yang harus hidup?” Kata Nita terisak-isak .
“Sudahlah tak usah berlarut dalam kesedihan, nasi telah menjadi bubur. Tak usah menyesali kejadian itu karena semuanya tak akan kembali seperti semula. Sebaiknya kau mengirimkan doa untuknya, agar ia bisa tenang dan bahagia di alam barunya”Kata Revan sambil mengelus rambut Nita.
                                                                       END
Penulis : Suci Heti
Kelas : X-1