Arti
pengorbanan
Di tengah kesunyian
malam hanya aku yang menyendiri dirumah pohon ini,menatap bintang-bintang yang
bertaburan dilangit . Aku jadi teringat sosok seorang yang pernah mengorbankan
nyawanya demi aku yaitu ayahku. Begitu indah kulalui bersamanya saat
dulu,tetapi begitu pahit ketika ia harus meninggalkan aku terlalu cepat. Dalam
benakku dan hatiku ayah selalu ada dan tak pernah ada yang mampu untuk bisa menggantikan
posisi ayah. Hanya doa yang menyertai untuk ayah, semoga ayah bahagia di alam
sana. Andai Tuhan bisa merubah takdir
ini, ingin aku saja yang dipanggil oleh Tuhan, jangan ayah. Hatiku terasa
tercabik-cabik dan takkan pernah rela atas kepergiannya.
Suara jejak kaki perlahan
menghampiri rumah pohon. Dua orang itu sahabat Reno yang bernama Revan dan Nita
mendekati Reno yang sejak tadi melamun sendirian dirumah pohon itu. Secara
spontan Reno pun membuyarkan lamunannya itu ketika ia dikagetkan oleh dua temannya
itu.
“Kalian ini membuat aku
kaget setengah mati tahu gak?”Kalo mau manggil aku harusnya memberi salam
dulu.”Suaraku meninggi.
“Iyah-iyah,assalamualaikum.”Kata
Revan
“Waalaikumsalam.”Kataku
Reno
“Lagian kamu ngapain
sendirian disini, terus ngelamun lagi”Sahut Nita.
“Tau nih Reno, ngelamunin
siapa hayoo?”Sambungnya Revan.
“Mau aku ngelamun kek
terserah, kamu berdua tak ada hak, kalian yah seperti hantu tak
diundang,tiba-tiba sudah muncul saja tanpa jejak”Kata Reno.
“Hahaha kamu ngatain
kita berdua seperti hantu ,nanti kamu jadi kesambet setan loh”Sahut Nita sambil
tertawa.
“Sudah sudah adu mulut
telah berakhir”Sahut Revan.
Di dalam rumah pohon
itu pun terdapat gitar yang tergantung di dinding. Dan segera Revan mengambil
sebuah gitar. Jari-jari Revan memetik senar gitar coklat itu dengan tenang. Suara
alunan lagu yang dibawakan Revan sangat menyentuh hati yang ada dirumah pohon
itu. Bunyi alunan lagu berhenti sesaat,ketika Revan dan Nita melihat Reno yang
sedang melamun lagi, dan tangannya Reno memegang dagunya.
“Sejak
tadi kau melamun melulu,memangnya dibenakmu itu sedang memikirkan apa?”tanya Revan penuh
harapan.
“Aku
hanya kepikiran ayahku yang telah tiada,serasa aku tak akan pernah pantas untuk
hidup dan tak akan pernah pantas,”Suara Reno tersendat kemudian meneruskan
kata-katanya “gara-gara ketikaku kecil,aku berlari menyebrang jalan raya dan
tiba-tiba aku yang hampir terlintas tertabrak dengan truk besar itu, ayahku
langsung meyelamatkanku dari bahaya maut. Dan hanya darah yang mengucur dari
tubuh ayahku sebagai saksi ia mengorbankan nyawanya demi aku dan padahal
pada saat itu ayahku sedang sakit keras. Akhirnya tidak lama kemudian ayahku
telah dipanggil oleh Tuhan.”Jawab Reno dengan sekuat tenaga sambil mengusapkan
air mata di mukanya.
“Sudahlah
Reno tak usah bersedih, jangan mengingat masa lalu, aku tahu kamu masih
menginginkan ayahmu kembali, tetapi ini sudah takdir yang sudah dibuat oleh
Tuhan.” Kata Revan.
“Iya
bener tuh kata Revan,kamu juga jangan menyalahkan dirimu terus-terusan seperti
itu, kamu tidak bersalah Ren, karena semuanya memang sudah kehendak ilahi.Dan
kamu masih pantas untuk hidup, karena kamu berharga untuk siapapun,terutama
ibumu.”Tambahnya si Nita.
“Kamu
tak perlu mengucapkan seperti itu lagi.” Kata Revan
“Tetapi
aku selalu teringat bayang-bayang ayahku di benakku, karena pengorbanan ayahku merupakan perjuangan yang merelakan demi
apapun, bahkan ia lupa dengan nyawanya sekalipun untuk bisa melihat orang lain
itu bahagia, sungguh menyesal ketika aku kecil dulu yang telah membuat ayahku
meninggal.”
“Ya
Allah, berhentilah kamu menyalahkan dirimu, kan sudah ku bilang tadi, ini semua
takdir dan takdir ini tak akan pernah bisa merubah keadaan seperti semula”Kata
Revan sambil menenangkan Reno.
“Makasih
atas saran kalian ,yang telah merubah pikiran aku menuju arah yang lebih baik,”Kata Reno dengan muka yang
sembab
“Sama-sama
Ren, kan kita sahabat kamu, sudah sepantasnya kita memberikan solusi untuk
sahabatnya,ya kan?”Sahut Revan
“Dan
kamu mestinya harus menunujukkan semangatmu kepada ibumu, berikan yang terbaik
untuknya, karena hanya kamu laki-laki didalam keluargamu itu dan.....................”kemudian
Nita melanjutkan kata-katanya lagi “kamu
harus bisa menjadi pemimpin di keluargamu
seperti ayahmu itu” Kata Nita
“Makasih
ya Nit kamu udah membangunkan aku dari peristiwa terpuruk itu,”dan sambil
mengetuk-ngetuk dagunya, kemudian ia meneruskan kata-katanya lagi”Oke mulai
sekarang aku akan menunjukkan yang
terbaik untuk orang yang aku sayang”Suaraku dengan antusias
“Ya
sama-sama ren”Kata Nita
“Oh
ya besok kan hari minggu, bagaimana kalau kita jogging?”sahut Revan
“Boleh
juga,besok aku bisa kok,kebetulan aku tak ada acara.”Sahut si Nita
“Tapi,meskipun
besok hari minggu,aku enggak bisa. Soalnya kamu tahu sendiri, aku harus
membantu ibuku .”Kataku dengan suara lirih
Dan
malam itu sudah larut ,akhirnya Nita dan Revan pulang kerumahnya masing-masing”.
Denting
malam telah membangunkan aku, meskipun mataku masih agak sadar melihat. Tetap
aku bukakan mataku, dan segera mengambil air wudhu dan ku niatkan untuk sholat
tahajud. Dalam sujudku aku masih mengingat nama-Mu dan dalam sholat tahajudku, aku
ingin mengirimkan do’a untuk ayah semoga bahagia di alam sana ,dengan harapan
aku bisa menjaga ibu dengan baik. Aku ingin bisa memberikan tangisan kebahagian kepada ibuku, bukan tangisan
kesedihan. Hanya Allah yang maha tahu segalanya, kupasrahkan semuanya pada-Mu. Dan
semoga Allah yang mengabulkan semua doa hambanya ini.
Pagi-pagi
buta, ayam berkokok dengan nyaring terdengar di telingaku.Karena hari ini
adalah hari minggu, aku siap-iap membantu ibuku untuk berjualan nasi uduk
didepan rumahku .
“Reno
ibu minta tolong, tolong layani pembeli
sana, biar ibu saja yang menggoreng”Kata ibuku.
“Baik
ibu,aku laksanakan”Kataku
Penjualan
nasi uduk hari ini laku bersih, dengan mengucapkan syukur alhamdulillah aku
sangat berterimakasih kepada Allah yang telah memberikan rezeki pada hambanya.
Hari
telah berganti begitu cepat,hari ini aku masuk sekolah. Ku menyusuri jalan
langkah demi selangkah sambil melihat awan yang masih gelap. Bunyi lalu lalang
sangat terdengar di dekat jalan raya. Terlihat masih sepih ketika ku sampai
sekolah, gerbang berwarna kuning itu terbuka dan terlihat hanya satpam yang
menjaga di pintu itu.Papan depan sekolah itu terpampang bertuliskan “SMA NUSA
BANGSA”. Aku memasukinya dan sampai juga di kelas.
Ketika
jam 06.15 kelas itupun jadi penuh, satu persatu siswa hadir ke sekolah. Waktu
sekitar 15 menit jam pelajaran dimulai. Tampak sibuk sekali anak-anak sedang
membolak-balik buku ,karena jam pertama ada ulangan matematika. Begitupun aku
juga sama seperti anak-anak yang lain sedang belajar matemeatika. Bunyi bel
telah masuk, dan pak Riadi seorang guru matematika yang bertubuh gemuk dengan
jalannya tegap. Ia sudah masuk ke kelas dan memberi salam kepada anak-anak di
kelas itu. Ulangan matematika pun telah dimulai.Tetapi ketika ku mengerjakan
matematika dengan santai. Ada seorang yang melemparkan kertas dan kertas itu
dari salah satu anak yang terkenal dengan jagoan di sekolah.
“Reno,reno,.......”Kata
Dhean anak jagoan itu dengan melirihkan suaranya.
Aku
abaikan saja suara yang memanggilkan aku. Bukan aku tak peduli, aku ingin fokus
untuk mendapatkan nilai terbaik. Aku ingin menyelamatkan diriku sendiri, dari
pada harus aku yang kena teguran dan mendapatkan nilai jelek. Dan akhirnya
Dhean ketahuan juga oleh pak Riadi karena kertas yang ia lemparkan berulang
ulang-ulang kali jatuh di depan meja pak Riadi dan terbaca bahwa Dhean ingin
minta jawaban matematika dariku. Wajah Dhean terlihat gugup dan takut ketika ia
harus dikeluarkan dari kelas.
*Bel berbunyi waktunya istirahat.
Saat
semua murid sudah keluar dari kelas. Aku yang terakhir ingin keluar, dan tiba-tiba Dhean sudah ada
dihadapan dengan memasangkan wajah yang misterius bagaikan serigala yang hendak
memakan mangsanya. Dia ingin balas dendam atas kejadian tadi, dan setelah
pulang sekolah nanti dia bersama kawan-kawannya ingin menghabisi aku.Tetapi
dengan santainya aku anggap semua ini hanyalah spele.
*Bel pulang
Saatnya
aku,Revan,dan Nita pulang bareng. Dengan asyiknya aku dan kedua sahabatku
berjalan sampai dekat gang yang tampak sepih. Tiba-tiba bunyi motor terdengar
berisik sekali karena disitulah segerombolan Dhean itu datang.Segerombolan
gengnya Dhean mencegat mereka bertiga.
“Hai
anak culun mau kemana lu?lu gak lupa dengan apa yang gua bilang tadi
kan?”sambil berdecak pinggang.
“Terus
mengapa, masalahnya apa?”Jawabku enteng.
“Hah
lu jangan pura-pura bego deh, gara-gara lu tadi gak ngasih kunci jawaban
ulangan mtk,tadi gua dikeluarin dari kelas?”dengan raut muka yang tajam dan
menarik kerah baju Reno.
“Jangan
sok jagoan deh lu jadi orang,kenapa lu nyalahin orang, emang itu salah lu juga
kan yang gak belajar mtk”Revan membelaku dan melepaskan kerah yang ditarik oleh
Dhean.
“Lu
gak usah sok ikut campur urusan orang deh.”Kata Dhean
“Udahlah
van gak usah ladenin orang kaya gitu”Kata Reno.
Nita
langsung menjauh dari kerusuhan yang dibuat oleh gengnya Dhean.
“Ayo
bray, kita habisi dia”Kata Dhean mengajak temannya untuk mengeroyok Reno dan
Revan.
Tetapi
untunglah ada Revan yang jago beladiri, akhirnya gengnya Dhean jatuh tersungkur
satu persatu terkena pukulan dari Revan. Dan gengnya Dhean menyerah tak sanggup
untuk melawan anak sejago Revan ini. Wajah amarah,kesal terlihat dari sorot
matanya Dhean tetapi dalam batinnya ia masih ingin membalas dendam.
Nita yang sejak tadi menunggu Reno dan Revan . Ia
tampak cemas terhadap kondisi temannya itu.
“Kalian
berdua tidak apa-apa kan?Kata Nita dengan wajah cemas.
“Tidak
apa-apa nit, kamu tak perlu khawatir. Selama ada Revan semuanya pasti beres kok,
kan dia ahlinya kalo masalah beladiri”Kata Reno sambil melirik Revan.
“Kamu
bisa aja Ren”Kata Revan tersenyum..
“Apanya?”Kata
Reno pura-pura tak tahu.
“Kau
memujiku”Kata Revan
“Tidak,GeEr
banget kamu,siapa yang memuji kamu.”Kata Reno.
“Tadi
katamu barusan” Kata Revan dengan nada menyesal.
*Pada esoknya disekolah.
Dhean bertemu dengan
Nita, diam-diam Dhean menyukainya karena Nita memanglah gadis berparas cantik, rambutnya
lurus terurai, lesung pipinya begitu manis ketika ia tersenyum laksana peri
cantik. Di benak Dhean ia mempunyai cara untuk bisa mendekatkan Nita, yaitu
satu-satunya cara ia harus minta maaf kepada teman-temannya, untuk minta maaf
kali ini bukanlah karena ia tulus bisa berubah jadi baik,semata-mata ia ingin
mendekatkan Nita. Dan didepan lapangan basket, disitulah ada bangku yang
diduduki oleh Nita yang sedang membaca buku. Dhean langsung menemui Nita saat
itu juga ,dan segera ia meminta maaf atas
apa yang ia perbuat oleh teman-temannya.
Ekspresi yang Dhean tunjukkan wajah yang begitu melas. Dhean pun berjanji untuk
tidak mengulangi semua kesalahannya dan ingin merubah sikapnya. Hati Nita
menjadi luluh, karena Nita gadis yang lemah lembut dan ia mudah memaafkan orang
lain. Dengan syarat Dhean juga harus meminta maaf kepada Reno dan Revan, bukan
hanya itu saja ia harus meminta maaf kepada orang yang pernah diperlakukan
kasar terhadapnya. Ketika itu juga kebetulan ada Reno dan Revan, Dhean langsung
meminta maaf, Tetapi Reno masih kurang yakin dengan tingkah lakunya si Dhean
dengan secara tiba-tiba ia minta maaf, padahal selama ia sekolah disini tak ada
sisi kebaikannya. Akhirnya Reno dibujuk oleh Nita untuk bisa memaafkannya, karena
sesama manusia harus saling memaafkan. Revan pun sama ia memaafkannya.
Sebenarnya
Dhean masih ingin membalas dendam kepada Reno, amarahnya belum terlampiaskan
sampai ssaat ini,kali ini ia mengancamnya dengan ide barunya yaitu karena hari
ini ada pemeriksaan tas muris-murid. Ia datang kesekolah sangatlah pagi, dan
ketika Reno sedang keluar , ia melirik ke kanan dikit-dikit ia melirik kekiri
tangannya membawa sebuah narkoba dan bungkus rokok yang ia masukkan ke dalam
tasnya Reno.
Saat
guru-guru ingin memeriksa tas murid-muridnya. Berjalan kesana kemari, akhirnya
ia memeriksa tasnya Reno dibangku ke
empat, guru-guru itu pun terkejut ketika ada barang haram didalam tasnya Reno.
Keberanian diri pada Reno,ia membela bahwa barang haram itu bukanlah miliknya.
Tetapi karena barang haram itu ada didalam tas Reno,ia dipanggil ke kantor
untuk menghadap kepala sekolah. Pada saat itulah ia harus di skors dari
sekolah.
Ketabahan
yang harus Reno dalam menghadapi masalah yang berat. Keika ia terkejut mengapa
barang haram itu ada di dalam tasnya.Reno hanya pasrah kepada maha Kuasa agar
semua kebenarannya terungkap.
Dengan
asyiknya Dhean mengobrol gadis berambut pirang itu yang bernama Nita.
Perasaan Dhean tak sabar ia ingin mengungkapkan
perasaannya kepada Nita.Detak jantungnya begitu cepat ketika ia mengeluarkan
kata-kata bahwa ia ingin menjadi kekasihnya Nita. Tak keberatan pula bagi
Nita,baginya inilah hal yang paling mengesankan kalau ada orang yang mau jujur
dengannya untuk menyatakan cinta kepadanya. Nita pun menerima atas pernyataan
cinta,karena ia juga tahu bahwa Dhean juga sudah mulai berubah.
Dari
tadi Revan tak melihat Nita yang entah ia berada dimana. Berulang-ulang ia
telpon dan bertanya kesana-kemari tak ada jawaban tentang keberadaan Nita.
Mungkin Nita sudah dijemput oleh supirnya kali ya,yaudahlah mending aku saja
yang ingin kerumah Reno duluan.”batin Revan.
Sesampai
di Rumah Reno,Revan dipersilahkan masuk kedalam rumah Reno dan diberikannya
secangkir teh hangat yang dibuatkan oleh ibu Reno.Hangatnya teh,seperti hangatnyua
keakaraban sahabat yang telah datang kerumah Reno.Revan menanyakan kejadian
disekolah waktu hari yang kemarin.Revan memanglah sangat perhatian kepada
sahabatnya,ia juga tak percaya bahwa barang haram itu bukan milik Reno. Reno
menjawab dengan lirih”mungkin ini suatu cobaan dari Tuhan,aku tak ingin
menyalahkan siapapun,meskipun barang haram itu bisa ada di tasku,yang jelas
kebenaran pasti akan terungkap.
Kemudian melanjutkan ucapannya,sambil menepuk pundak
Revan”Percayalah,kau tak usah secemas ini,aku juga tidak terlalu memikirkan
masalah ini “
“Tapi masalahnya nama baikmu kan jadi jelek”.Kata
Revan
“Biarlah apa kata orang tentang penilaian mereka
terhadap diriku, yang jelas hanya Allah yang mengetahui dan mereka tak tahu
sebenarnya yang terjadi.”
*Saat didekat taman
Reno
masih terbebani masalahnya yang membuat dia pusing 7 keliling dalam kasus
narkoba yang ada di tasnya.Pikiran yang tadi semerawutan,kini menjadi jernih
kembali dan berniat untuk ke taman yang
bisa menghirup udara bebas.Seenggakknya masalah yang ada dipikirannya bisa
hilang menyusut. Tiba-tiba ia melihat Dhean dengan Nita,dalam perminta maafan
itu ia bisa sedekat itu. Jarak sekitar 1 meter dari mereka,Reno bergegas
menyapa kedua temannya itu. Langsung saja si Dhean dengan kesengajaan ia
mengatakan bahwa ia telah jadian dengan Nita. Setelah itu Nita sudah dijemput
oleh supirnya.Dan hanya sapaan satu kalimat yang Reno dengar dari Nita.
Reno
yang dari tadi jalan-jalan dekat taman itu,tanpa sengaja ia melihat seorang
wanita datang ke Dhean di taman. Di balik rerumputan Reno tersembunyi untuk
memerhatikan gerak-gerik Dhean. Dan Reno meliaht bahwa terlihat wanita itu
bersandar di bahu Dhean. Temannya Dhean juga datang dengan mengasih selamat
kepada Dhean ia baru jadian. Rasanya kaget,kecewa,marah, itu ssemua dirasakan
oleh Reno,ia tak ingin melihat temannya disakiti dengan pria playboy itu.
Reno
mengutarakan untuk ke rumah pohon.Dirumah pohon itu tergoreskan namaReno,Revan
dan Nita di batang pohon itu. Suara lantang terdengar dari jauh,dan ternyata
Revan dan Nita. Wajah Reno tak berani menatap Nita,disisi lain ada hal yang
harus Nita ketahui tetapi ini menyangkut dengan ketidak inginan temannya sakit
hati.Tak lama kemudian Reno mengatakan ke Nita dengan terbata-bata.”Nit tak
usahlah kau bersama Dhean,karena apa?Karena Dhean
itu....................lanjutnya”Dhean itu playboy,aku lihat dia bersama wanita
lain.
Tatapan
Nita terhadap Reno dengan penuh ketidak percayaan apa yang baru Reno katakan
terhadap dirinya. Sesekali Nita tak membalas ucapan Reno, namun semua jadi
hening.
Namun akhirnya Nita tetap tidak percaya malah ia
membela Dhean
“Mungkin kamu salah paham kali,mungkin saja wanita
itu bukan kekasihnya Dhean”Jawabnyua Nita
“Tapi aku lihat sendiri kok,wanita itu bersandar di
bahu Dhean,beneran aku enggak bohong nit”Kata Reno
“Menurut aku sih benar kali apa yang Reno katakan
itu, mana ada sahabat yang tega berbohong dengan sahabatnya sendiri”Sambungnya
Revan
“Sudahlah Ren,aku tak percaya sebelum aku melihatnya
sendiri”menatap wajahnyaa Reno dengan tajam.Lalu meneruskan kata-katanya
lagi”Aku tau,kalau kamu dari dulu tidak senang dengan perilaku Dhean,tapi Dhean
itu sekarang udah baik dengan siapapun ko,dan kamu tak usah memfitnahnya untuk
memisahkan hubungan aku dan Dhean”
"Kenapa kamu berpihak kepada Dhean Nit”Kata
Revan dengan tatapan heran
“Aku bukan berpihak untuk siapa siapa,tapi
masalahnya aku tak ingin ada yang ikut
campur hubungan aku dengan Dhean”Kata Nita
“Aku bilang kepadamu,semata-mata karena aku enggak ingin sahabatku terhianati
oleh cowok playboy seperti Dhean”Kata Reno dengan sejujurnya.
“Stop untuk menjelek jelekkan Dhean didepan aku”Kata
Nita mrentangkan lima jarinya didepan Reno.Nita melanjutkan lagi perkataannya
dengan ucapan yang sangat pedas.”Oh pantas saja kamu memang sengaja untuk
memisahkan hubungan aku dengan Dhea kan, terus kamu juga ketahuan memnwa
narkoba kesekolah dan aku tak menyangka kamu bisa separah itu. Tampang Reno
memucat seketika ia mendengar ucapan yang sangat tajam dari temannya,baru kali
ini ia mengatakan padanya.
“Ya sudah jika kamu tak percaya, tak masalah bagiku,
asal kau jaga diri baik-baik.”Kata Reno melas.
“Tak usah kau pedulikan aku lagi,Ren “Kata Nita
sinis.
“Kamu memang kelewatan banget Nit,sahabat sendiri
kamu tak percaya. Baru kali ini aku melihat kamu bisa berubah drastis 180
derajat sejak kamu pacaran denga Dhean”Kata Revan .
Lalu Nita meninggalkan rumah pohon itu tanpa ia
tengok sekalipun”Sudah Ren kamu jangan memikirkan masalah tadi,mungkin Nita
hanya asal ngomong kali”Kata Revan dengan menenangkan hati Reno.
“Mungkin”Kata Reno pasrah.
*Bel pulang sekolah.
Anak-anak
sudah pulang semua,terkecuali Nita yang dari tadi menunggu jemputan mobilnya
datang. Dilihatnya jam yang melingkari pergelangan tangannya itu sudah menunjukkan
pukul 04.00. Tak lama kemudian jemputannya itu datang dan Nita ingin menuju ke
mall.
Sesudah
sampai di mall,ia melihat dua orang sangat mesra di sebuah kafe itu. Langkah
kakinya Nita dipercepat untuk melihat apakah itu Dhean apa bukan. Ternyata
Dheanlah yang ada di kafe itu bersama wanita lain dengan memegang tangannya
erat. Dengan kagetnya, Nita sudah di belakang Dhean,Nita pun bertanya wanitu
itu siapanya Dhean. Wanita itu menjawab bahwa ia pacarnya. Tak menyangka
kejadian itu bisa menimpa dirinya, dan penyakit jantung Nita alami kambuh lagi,
sampai akhirnya Nita jatuh pingsan
dihadapan Dhean. Keadaan panik itupun
sangat memprihatinkan banyak orang yang melihatnya. Dhean pun segera membawa
Nita ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit Dhean memberitahukan
ibunya Nita untuk melihat kondisi anaknya. Ibunya Nita sangatlah panik ketika
ia tahu bahwa penyakit jantungnya kambuh kembali . Dokter yang sudah keluar
dari ruang UGD itu, ibunya Nita langsung menanyakan tentang kondisi
anaknya,tetapi kata dokter itu , hidup Nita tak akan lama lagi, ia harus
membutuhkan donor jantung untuk menyelamatkan dari ajal yang akan datang pada dirinya. Ibu Nita kelihatan cemas
dengan situasi yang membayangkan hidup anaknya tak lamaa lagi ia bertahan
hidup, dan Ibu Nita mulai ingat kalau Nita memiliki dua sahabat, ia langsung
mengabari bahwa Nita sangat membutuhkan donor jantung untuknya, mungkin kedua
sahabatnya itu bisa mengatasi masalah ini.
Reno
dan Revan berboncengan motor untuk bergegas ke rumah sakit, tiba-tiba ketika di jalan raya ada sebuah mobil yang
menghantam motor Revan, hanya Revan lah yang masih sadar dan bangun dengan
sekuat tenaga. Semua diluar dugaan yang ia alami,tetapi ketika melihat Ren
,nafas yang terakhir ia hembuskan untuk bilang”Van, tolong berikan jantung ini
untuk Nita,aku ingin kamu bisa menjaganya dengan baik.” Secara perlahan matanya
Reno menutup selama-lamanya. Tangisan Revan tak kuasa melihat sahabatnya itu
telah dipanggil oleh maha Kuasa. Di sekelilingnya orang-orang membantunya untuk
dibawa ke rumah sakit.
Esoknya,
baju hitam dari selimut tangisan kesedihan orang-orang yang melihatnya,
terpampang papan yang bertuliskan Reno Sanjaya meninggalkan dunia yang amat
mengharukan bagi orang-orang yang merasa dekat dengannya. Ibunya menangis saat
kehilang anaknya ia harus menerima kepergian Reno yang mungkin amat berat untuk
di jalaninya. Begitu pula Revan belum rela kehilangan sahabatnya.
*Di rumah sakit
Nita
sudah sadar setelah ia mendaptkan donor jantung, ia telah bangkit dan
perlahan-lahan membuka matanya. Disampingnya ia di temani oleh Revan yang sejak
tadi ia menjenguknya. Nita terpikirkan dengan menanyakan keberadaan Reno. Di
balik wajahnya Revan matanya sudah berkaca-kaca, ia bingung harus mengatakan
sejujurnya atau tidak, tetapi tumpahlah air mata Revan membasahi pipinya. Revan
pun membuka mulutnya untuk memberitahukan bahwa Reno telah tiada karena ia
kecelakaan. Sebenarnya jantung yang ada pada Nita itu adalah jantung Reno. Tak
kuasa air mata membendungi wajah Nita saat ia terkejut dengan kejadian itu.
‘’ Kenapa ia harus memberikan jantungnya untukku?
“Karena ia peduli denganmu, dan ia tak ingin sahabatnya pergi selama-lamanya.
Dan sebenarnya kamu salah paham atas kejadian Narkoba yang ada didalam tas Reno
itu adalah rencana Dhean untuk membalas dendam kepada Reno .”
“Sungguh menyesal diriku, kesalah pahaman
terhadapnya,ketidak percayaan terhadap dirinya. Ia berhati malaikat, kenapa dia
yang harus dipanggil oleh Tuhan,kenapa aku yang harus hidup?” Kata Nita
terisak-isak .
“Sudahlah tak usah berlarut dalam kesedihan, nasi
telah menjadi bubur. Tak usah menyesali kejadian itu karena semuanya tak akan
kembali seperti semula. Sebaiknya kau mengirimkan doa untuknya, agar ia bisa
tenang dan bahagia di alam barunya”Kata Revan sambil mengelus rambut Nita.
END
Penulis
: Suci Heti
Kelas
: X-1